Ramadhan Akan Segera Berakhir : Antara Sedih dan Bahagia

By Red-Kh 26 Mar 2025, 12:26:58 WIB Serial Nasihat
Ramadhan Akan Segera Berakhir : Antara Sedih dan Bahagia

 

Bulan suci Ramadhan selalu menjadi momen yang penuh berkah dan makna bagi umat Islam di seluruh dunia. Saat hari-hari puasa mulai memasuki penghujungnya, ada perasaan campur aduk yang muncul dalam hati (antara kebahagiaan karena akan menyambut Idul Fitri, namun juga kesedihan karena Ramadhan segera berlalu).

Bahagia Menyambut Kemenangan

Setelah satu bulan penuh menahan lapar, haus, dan hawa nafsu, tibalah saat yang ditunggu-tunggu: Idul Fitri. Hari kemenangan ini menjadi simbol keberhasilan dalam menjalankan ibadah puasa dan memperbaiki diri. Perasaan bahagia juga muncul karena momen ini sering kali menjadi ajang berkumpul bersama keluarga dan merayakan kebersamaan dengan penuh suka cita.

Selain itu, banyak umat Muslim merasa lebih bersih secara spiritual setelah menjalani bulan penuh ibadah, mulai dari puasa, sholat tarawih, membaca Al-Qur'an, hingga bersedekah. Keutamaan-keutamaan ini memberikan perasaan kepuasan dan kebahagiaan tersendiri.

Sedih Karena Ramadhan Akan Pergi

Di sisi lain, banyak orang merasa sedih karena bulan yang penuh rahmat dan ampunan ini akan segera berakhir. Ramadhan adalah bulan di mana pahala dilipatgandakan, doa-doa lebih mudah dikabulkan, serta kesempatan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wata'ala terbuka lebar.

Tak jarang, umat Muslim merenung apakah mereka telah memanfaatkan Ramadhan sebaik mungkin. Apakah ibadah yang dilakukan sudah maksimal? Apakah dosa-dosa telah diampuni? Apakah akan ada kesempatan bertemu dengan Ramadhan tahun depan? Pertanyaan-pertanyaan ini sering kali membangkitkan rasa haru dan keinginan untuk terus memperbaiki diri, meskipun Ramadhan telah usai.

Menjaga Semangat Ramadhan Sepanjang Tahun

Meskipun Ramadhan akan berakhir, semangat ibadah yang telah dibangun selama bulan suci ini sebaiknya tidak luntur begitu saja. Justru, ini adalah saat yang tepat untuk menjaga kebiasaan baik seperti memperbanyak ibadah sunnah, tetap membaca Al-Qur’an, bersedekah, dan menjaga silaturahmi. Dengan begitu, nilai-nilai kebaikan dari Ramadhan akan terus hidup dalam keseharian, bahkan setelah bulan suci ini berlalu.

Akhir Ramadhan bukanlah perpisahan, melainkan sebuah awal baru untuk menjadi pribadi yang lebih baik. 
Syaikh Abdul Aziz bin Baz berkata: "Sebagian salaf ditanya mengenai sekelompok orang yang mereka beribadah dan bersungguh-sungguh di bulan Ramadhan. Jika Ramadhan telah berlalu, mereka meninggalkan ibadah tersebut. Ada ungkapan: Sejelek-jelek kaum adalah yang tidak mengenal Allah kecuali pada bulan Ramadhan. Ungkapan ini benar jika mereka tidak melakukan/lalai akan perkara-perkara wajib.”

Semoga kita semua dipertemukan kembali dengan Ramadhan di tahun-tahun mendatang. Aamiin.




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment